Jumat, 07 Juni 2013

Masalah seputar daihatsu zebra espass

Sekitar ESPAS
ESPASS
Bby
http://fajaragungkurniawan.blogspot.com
GE NE RA SI P ER DA NA E SP AS S
eSpass pertama kali keluar tahun 1995 dengan varian 1.300cc dan sangat menarik dengan body yg aerodinamis, posisi ster senyaman sedan serta pintunya yg sliding. Pada tahun 1997 keluar seri komplitnya 1.600cc dengan nama supervan yg sdh pake a/c dan radio tape serta velg racing.
Yg paling disuka publik adalah 1.300 karna terkenal irit dan tenaganya mumpuni untuk dipakai harian sedangkan harganya rentang 30jt sampai 40jt tergantung kondisi.
Awal 2003 baru keluar genasi Neo Zebra dengan VarianZL, ZX dan ZSX dengan 2 pilihan mesin 1.3 dan 1.6cc. Dua tahun kemudian baru keluar mesin 1.500cc tapi sdh pake tehnologi Injection (EFI).
PL US M IN US Z EB RA
Untuk generasi pertama banyak dikeluhkan soal mesin yg panas. Ini disebabkan 2 hal. Pertama karna pemasangan A/C diluar standart (non pabrikan) yg memasang kondensornya berdekatan dengan radiator sehingga kerja extra fan tidak maksimal sehingga mesin jadi panas.
Yang Kedua, pulley water pump edisi perdana (tahun 95) agak kebesaran sehingga putaran air yg berfungsi mendinginkan air jalannya jadi lambat. itu bisa diatasi dengan mengganti pulley water pump yg lebih kecil.
Untuk generasi yg sekarang, keluhan itu sdh tidak ada lagi …
KA RB UR AT OR V S IN JE CT IO N
Terlahir dengan 3 type mesin. 1.3 carbu, 1.6 carbu dan 1.5 Injection. Dilihat dari sisi tenaga 1.5i lebih bagus 82.4 dk di 6.000rpm sedangkan 1.3 hanya 75 dk dan 1.6 masih 81.5 dk.
Konsumsi bahan bakar sih relatif tergantung cara bawa kendaraan, kondisi kendaraan dan kontur jalan yg dilewati. kasat mata sih 1.5i harusnya lebih irit karna sdh diatur secara komputer pemakaiannya
Soal perbaikan enak karburator, karna bengkel dipinggir kotapun bisa tangani. Sementara EFIpaling tidak mesti dibengkel resmi daihatsu yg belum tersebar merata di wilayah kecamatan seluruh Indonesia.
KO IL K EP AN AS AN . ..
Banyak pula keluhan yg apabila espass melewati genangan air koilnya terciprat air mesin langsung demam tinggi. Ini diakali dengan dipakai autosealent pada sambungan tutup distributornya atau ditutup pakai plastik dan diikat pake tali dijamin tidak mogok jika lewati banjir.
Ada yg bilang kwalitas platina yg kurang baik, tidak tahan panas (karena posisinya diatas gearbox) atau kondisi penyetelan yg kurang tepat. Bisa diakalin dengan mengganti koil standar dengan punya suzuki carry 1.000 yy ukurannya sama dengan punya daihatsu espass.
TIPE-TIPE ESPASS
ada beberapa type espass gan….
1300 cc 16 valve platina karbu
1300 cc 16 valve cdi karbu
1600 cc 16 valve platina karbu
1600 cc 16 valve cdi karbu
1600 cc 16 valve dli efi (paling maknyus
1500 cc 16 valve dli efi
1500 cc 16 valve cdi karbu
kalo yg platina…. ntuh posisi delco nya pas di belakang ban kiri depan… jadi kalo lewatin genangan aer…. trus nyiprat ke ntuh delco… mesin nya brebet gan…. se apes2 nya mogok
nunggu kering duluw…. baru bisa jalan lagee
yg efi…. busi nya lumayan mahal gan…. kalo ga salah 35rebu sebiji
overall…. nih mobil enak koq gan….
posisi nyetir santai…. mesin kenceng
yg 1300 ajah bisa mentok ntuh spido nya…. 150 km/h
1300 cc:
ZL: paling minimalis
ZLX: AC, CL, VR, RT
1600 cc:
ZX: = Seat Leg Cover, AC Illuminator, CL, VR, RT
ZSX: paling mewah, Console Box, Spoiler, Hi-mounted Stop Lamp, CL, VR, RT,
Double Blower, AC Illuminator, Seat Leg Cover
semua neo zebra yg baru pake CDI & karburator. dulu versi espass ada yg pake
platina. taun 2002 kalo gak salah ada EFI. abis itu ganti nama jadi neo
zebra.
PENGALAMAN PARA PENGGUNA
carry series aja deh bro… biar gimana juga carry ungguldimana2…
justru jangan salah, carry 1000 itu tangguh bin badak mampus mesinnya… mau diapain juga kuat2 aja… dulu temen gw beli Carry 1000 yang baru tahun 2006, yang PV itu.. dimodif sm dia kasih AC double blower… waktu ke solo, di tol palimanan kanci digeber bisa lho sampe 130kph… padahal bawa 7 orang + ac double nya nyala…
apalagi ngomongin spareparts….. istilahnya di warung sembako juga ada…
oya sekarang ud injeksi semua lho.. hehehe…
yang jelas pick up Carry & T120 SS tuh dipake slalom, dan dengan entengnya ngalahin jazz, yaris, sirion, dll… sampe pada protes trus minta agar pick up dibikin kelas khusus, ga jadi satu sm sedan… Tuh si Herry Unggul dengan Mitsu T120 nya "meledek" jazz dkk…
klo zebra gw g pernah denger ikut slalom.. mungkin dulu Hijet 1000 cc yang kecil itu ada, saingannya sama Carry 1000 lama & Mitsu JetStar….\
kbetulan d rumah pernah nangkring nih 2 jenis mobil
Carry
+ iriitt abis, sparepart guampang, mesin bandel,
- model khas angkot, sempit, handling kurang, tarikan kurang, relatif sempit, tanjakan rada payah,
espass
+ model lumayan, lega, tarikan lebih OK, iritnya ga jauh beda, spare part gampang,
- kalo digeber rada oleng, mesin lebih cepet panas
meski carry lebih lama nangkring d garasi, gw lebih rekomen k espass. kalo mau yg murmermul (murah meriah mulus) cari yg 1300cc, taon 97 ke atas.
kalo mau yg rada mantap, cari yg 1600cc. cek mesin teliti bro, trutama radiator. trus kaki2 mesti dites jg.
gitu aja dulu, ntar nyambung lg
pertama kekurangan dari daihatsu espass terletak pada mesin yang kurang tahan banting, body tipis, mesin di dalam kabin yg menyebabkan panas di dalam kabin bila perjalanan jauh, brand daihatsu kurang kuat sehingga mengakibatkan harga jual kembalinya terkoreksi sangat jauh. penyakit yg sering muncul adalah kurangnya luaran tenaga yg dihasilkan.
KEKURANGAN :
1. MESIN DIDALAM KABIN, DIBAWAH JOK, KALAU TIDAK BISA DIREDAM AKAN MENAMBAH PANAS DALAM KABIN
2. SUARA MESIN AGAK KASAR MASUK KEDALAM KABIN
3. CEK TEST DRIVE AGAK JAUH APA MUDAH OVERHEATING
4. HARGA JUAL KEMBALI TIDAK BAGUS
SELEBIHNYA ADA HARGA ADA BARANG, HARGA BAGUS DAPET MOBIL BAGUS
mobil nya enak. pintu model sliding door jadi akses masuk bisa agak lega. posisi mengemudi nyaman.
posisi mesin di bawah supir. panas coy! lubang hisap mesin di bawah spatbor depan. kalo banjir yang tinggi airnya bikin ban kerendem full bisa dipastikan mogok gok gok…….. harga jual kembali parah…….
Mending Suzuki Carry. part'a da di mana-mana (maklum suka dipake wat armada angkot) hehehe………
Apa yang harus dilakukan setelah kendaraan melewati banjir dan mesin mati? Mesin mati setelah melalui jalan banjir bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
1. Bahan bakar bercampur air (khusus tipe karburator). Bila bahan bakar tercampur air mengakibatkan bahan bakar sulit terbakar.
2. Terdapat embun pada penghantar arus listrik sistem pengapian sehingga terjadi konslet. Akibatnya percikan api busi kecil atau tidak ada sama sekali.
3. Air masuk ke dalam mesin melalui saringan udara, sehingga mesin menghisap dan mengkompresikan air. Akibatnya tidak terjadi pembakaran.
Setelah kendaraan melewati banjir, langkah-langkah bisa dilakukan antara lain:
1. Matikan mesin dan jangan berusaha untuk menghidupkan mesin, karena bisa mengakibatkan water hammer.
2. Pindahkan kendaraan dengan mendorong kendaraan ke tempat yang terbebas dari genangan air.
3. Periksalah saringan udara bila saringan basah. Lepaskan semua busi, kemudian start mesin hingga tidak terjadi semburan air dari lubang busi lagi.
4. Periksa terminal kabel busi dan tutup distributor, bila terdapat air keringkan dengan tissue.
5. Pasanglah busi, kabel busi, tutup distributor dan saluran udara. Untuk sementara jangan pasang saringan udara.
6. Hidupkan lagi dan pastikan mesin hidup dengan normal. Jika putaran stationer mesin tidak normal, aturputaran mesin dengan yang lebih tinggi.
Pertanyaan dasar buat pemilik baru Espass (yang tidak tahu mesin)
1. Apakah Espass tahan banjir ?
espas tahan banjir? tidak jika kondisi banjirnya lewat setengah ban, karena posisi delco distributor (jantung pengapian mesin mobil ini) berada hanya kira2 setinggilutut kita, jika lubang hisap yang ada di delco ini kemasukan air, it can not be helped… kecuali..
- pasang antimo di lubang delco tersebut, minta ke bengkel resmi daihatsu dan itu gratis.
- pasang mudguard terutama di roda depan sebelah kiri untuk menghalangi air menerjang langsung ke delco…
- pasang skid plate di bawah delco… kalo belum terpasang… silakan browsing di zec.invisionplus.netuntuk info lebih lanjut masalah ini…
2. Apa saja yang hal perlu diperhatikan pada Espass Second, untuk menghindari hal2 yg tidak diinginkan ?
- Cek ke pemilik lama kapan terakhir ganti timing belt, ini komponen yang fatal jika putus saat mesin hidup, karena timing belt menggerakkan cam shaft yang mengatur klep hisap dan buang mesin, jika klep tidak tertutup saat mesin berputar… piston bisa mentok danrusak… ini harus turun mesin…
- Radiator, pemilik espass selalu mengeluhkan mesin yang overheat, selalu rajin periksa ketinggian air di expansion tank radiator dan air di radiator, ganti tutup radiator jika sudah tidak menutup sempurna (pegas tutup radiator dan karet2nya sudah rusak) juga cek sambungan "T" dari selang kecil sebelah kanan atasradiator (bukan yang besar) biasanya sambungan itu tersumbat, ganti baru saja murah kok, lebih afdol lagi jika servis radiator, kerak2 di radiator akan dibersihkan dengan cara dibongkar dan dipatri kembali seperti semula.
- plat kopling dan dekrup (bengkel menyebut kampas kopling dan matahari), jika injakan pedal kopling sudah terlalu tinggi dan tidak bisa disetel lagi, kemungkinan sudah harus diganti, coba rasakan saat oper gigi apakah mesin masih responsif terhadap sentakan pedal kopling atau tidak.
- kampas rem, untuk rem depan bisa dilihat dari celah yang ada di kepala babi discbrake, jika garis penanda dikampas rem depan sudah menipis, sebaiknya ganti saja, untuk rem belakang musti bongkar tromol dan lihat ketebalan kampasnya, jika sudah termakan salah satu sisi (tidak sama ketebalannya) ganti baru saja, ini sekalian sama periksa ketinggian minyak rem di tangki master rem di dashboard sebelah kanan, buka pintu depan kanan untuk melihatnya, should be between minand max don't get too low.
- gearbox dan gardan, ganti oli saja biar yakin, sekalian dilihat apa ada oli yang bocor di daerah gearbox dan gardan, juga cek kondisi cross joint yang menghubungkan gearbox dan diff gear roda belakang, kalo waktu mundur dengan cepat kita dengar bunyi mendengung dan 'dugh' dari roda, bisa jadi cross joint minta jajan.
Yang itu buat safety yang umum2 saja… kalo mau lebih detail untuk performa…
- Cek nilai tahanan kabel busi ke4nya setidaknya mempunyai nilai tahanan yang sama, juga periksa kondisi tutup delco, ada arang di tengah2 tutup yang menggunakan pegas, kalo sudah aus sebaiknya beli baru, platina (kalo pake platina) cek keausan contact point nya.
- Tes api hasil percikan di busi, lepas semua busi dari mesin, dan pasang di kabel busi dengan posisi kepala busi menempel ke besi body mesin, start mesin sambil memperhatikan percikan api, kalo biru terang koil nya masih bagus, kalo biru kemerahan it's ok… kalo merah banget… bye2 koil… (Ati2 ya bro pada saat melakukan eksperimen ini)
- Dinamo amper,bongkar dan perhatikan cool brush (sikat arang) yang sudah dilepas, kalo sudah aus terlalu banyak, sebaiknya diganti saja karena dinamo amper andilnya sangat besar untuk mengisi aki no matter how good the battery is… kalo dinamo amper ga ngisi ya bye2 tuh aki…
- Spooring and balancing, jika roda kemudi terasa tidak pada posisi lurus saat mobil bergerak lurus coba spooring dulu, kalo udah pake velg racing dan masih terasa bergetar di kecepatan tinggi, coba balance roda2nya, di deket alexindo bekasi spooring dan balancing komplit sekitar 200rban. Velg kaleng? jangan dipake ngebut di atas 100kpj… dangerous.. saya udah pernah 140 kpj pake velg kaleng…. gemetar hebat… setelah pake velg racing… biar speedo udah mentok, saya masih injak terus pedal gasnya…
- Kalo hobi nge-'grip' di tikungan dengan kecepatantinggi, saran saya pasang saja stabilizer minimal di roda belakang…
- Suspensi, shock absorber depan bisa diisi ulang (memangnya aqua…hehe istilahnya sih disuntik) dan pake per keong, yang belakang pakai cartridge dan per daun, kalo yang ini musti kerja sama dengan bengkel kaki2, karena kerjaannya berat kalo dikerjain sendiri.
- Dan yang paling penting, kembangan si karet bundar alias ban, kalo udah 2mm dari TWI (tire wear indicator)sebaiknya di beliin yang lebih tebal.
Mas Yanto, kebetulan saya ikut milis Zebra Espass Club..dan dari obrolan sih yang saya tangkep dan saya rasa sendiri dari sisi suspensi Espass lebih keras dari futura atau ss, tapi dari sisi mengemudi lebih nyaman (mirip sedan) dan plus2 lainnya: Interior lapang, tampilan espass lebih bagus (tidak angkot banget), sparepart dan perawatan murah dan mudah, pintu sliding door (cool..hehehe) tidak memakan tempat. dan terakhir.. harga lumayan murah
Tapi semua berpaling kepada selera dan kebutuhan sih..
point plus dari carry adalah kehandalan mesin plus irit, kaki2 kuat…makanya untuk kelas niaga termasuk favorit….sayangnya desainnya lbh terlihat konservatif,hehehehe……beda dengan zebra/espass ygterlihat lbh modern..plus sliding door di kiri kanan, bagasi membuka keatas….sangat memudahkan akses ke kabin…
nah khusus zebra/espas….krn posisi silinder mesinnya hampir mendatar….maka posisi busi lbh dekat ke tanah…sehingga sat melibas banjir potensi air merembes ke konektor busi cukup besar….beberapa user ada yg menambahkan sejenis sealent di seputar kabel2 busi supaya lbh kedap air…
sedangkan problem overheat di zebra/espass suspect utamanya krn radiator yg type 1 ply…..untuk solusinya, banyak user yang mengganti radiatornya dng yg jenis 2ply….menurut mereka hasilnya mesin jadi lbh adem ayem…bebas overheat..
sebaik-baik suspensi espass adalah standar pabrikannya… kalo mau enak, cek dulu di kaki belakang,masih pakai berapa lembar per daun di masing2 kaki? kalo mau sedikit empuk, gunakan 3 lembar saja… daun yang paling atas adalah main supportnya, lembar kedua lebih pendek dan yang ketiga biasanya udah jadi satu sama bracketnya…
semua per daun di roll ulang di tukang per… kalo ga salah ongkosnya 150rban kanan dan kiri belum termasuk ganti karet2 bushing…
ganti cartridge shock belakang… aku pakai orisinil daihatsu saja, lebih murah dan terjamin, dulu kena 180rb sepasang. mau manteb lagi? pasang stabilizer… harganya ga tahu berapa sekarang… mungkin ga nyampe 300rb.
kalau masih terasa limbung di 100kpj, coba cek per depan… hajar polisi tidur tertinggi yang pernah kamu lihat… jangan kenceng2 cukup 10kpj saja… rasakan ayunan hidungnya, berapa kali? kalo lebih dari 2 kali, berarti kamu perlu ganti per spiral dan isi ulang oli shocknya… jangan lupa ganti seal karetnya… yang abal2 cuma 50rban sepasang tapi cuma awet 2 minggu, yang ori harganya sampai 200rban sebiji tapi bisa dipake sampe mobilnya jebol…
setelah ganti hardware kaki2 depan, jangan lupa spooring lagi… kalau udah pake velg racing, balancing nya udah pernah dilakukan apa belom? ga disarankan nginjak pedal gas sampe mentok kalo velgnya masih kaleng… resiko ditanggung sendiri …kekekek…
Yang 2004 keatas udah laen ndan, cuma keluar 1300 dan 1500 Karbu CDI 16 valve. Tapi sdh banyak penyempurnaan di piston, jd klep ngga bakal ancur kalotimming beltnya putus. Posisi delco jg udah lbh tahan banjir. Bahan pegas roda jg sdikit lbh lentur, mskp blm senyaman sedan.
Soal bensin, biasa ajah tuh … piaraan ane bisa 1:13.5 kalo luar kota + AC
Tapi kalo lari 150kpj ….. hhhhiiiiii ngga berani ah
alau beli untuk kaki, mobil ini masih rekomended gan.
Gue juga masih pelihara di rumah. Yang 1600cc taon 1996.
yang paling nonjol dari mobil ini adalah perawatannya murah betul. Pokoknya bikin ketawa aja.
filter bensin 40rb (ori), timing belt 300rb, puli 20rb, tensioner 45rb, kampas kopling 275rb, fanbelt 15-20rban rata2. wkwkwkwkwk. Service besar ganti timing belt, puli, tensioner, kampas kopling, kampas rem, minyak2 plus ongkos gak habis 1.5 jt. Coba mobil laen, 3 jt masuk dah.
Overheat dan banjir memang masalah utama espass.
Overheat, ganti radiator pake yang punya zebra 1.3. 700rb ori new. Overheat sudah teratasi. Radiator espass cuman 1 baris kisi2, klo zebra 2 baris, jadi lebih maknyusss.
Banjir, Rumah platina (delco) kasih sealent yang nutup semua gap antara rumah delco dengan mesin. Termasuk sambungan kabel2 yang dari karet.
Pasang tameng anti banjir. Dulu daihatsu jual nih tameng.
Atau kalau ada duit, belikan cdi punya espass yang baru, sekitar 900rb (jangan beli yang aftermarket alias gak ori, percuma). Beres dah.
kalo soal distributor bermasalah itu bukan cuma Zebra th
> 96 (1300), tapi bisa di semua jenis kendaraan, jenis dan merk apapun.
> Semua tergantung perawatan pemiliknya, termasuk cara menggunakan kendaraan
> itu, spare partnya orisinil nggak, juga usia kendaraan dan s'partnya.
> Espass saya malah lebih tua setahun 1300cc, alhamdulillah sampai sekarang
> lancar2 aja sering untuk jalan Bandung-Jogja PP. Pernah suatu saat mogok
> pas di dalam kota, tapi itu cuma karena ada kabel yang lepas (karena
> faktor usia), selebihnya ok-ok aja.
>
> Banyak s'part mobil (terutama untuk mesin) ada lifetimenya, misal sekian
> ribu km harus diganti. Tapi masalahnya kebanyakan pemilik mobil di
> Indonesia, nggak mengganti s'part itu walaupun udah lewat lifetimenya.
> Diganti baru kalo ada masalah. Persoalannya adalah, kadang masalah di satu
> bagian, bisa merembet ke bagian lain di mobil, sehingga memperpendek usia
> pakai s'part lain di mobil itu.
>
> Kekurangan espass untuk generasi lama: Biasanya mobil ini masih pake
> radiator yang 1-ply. Karena lubang2 di radiator sedikit, biasanya cepat
> kotor dan timbul kerak. Nah kalo lubang di radiator udah banyak tertutup
> kerak, sirkulasi air nggak lancar dan mesin cepat panas. Solusinya, sering
> kuras radiator dan servis radiator, sekitar 6 bulan sekali (di bangkel
> biasa tarif jasanya sekitar 50-100rb). Untuk zebra yang baru (>th 2000)
> udah pake radiator 2-ply, jadi lebih aman dari resiko overheating. Tapi
> kalo lama nggak di-servis ya bisa tertutup kerak juga, cuma untuk radiator
> jenis ini, siklus servisnya bisa lebih lama. Kekurangan lain, setir cukup
> berat kalo dibandingkan Suzuki Carry.
>
> Kelebihan espass/zebra: Tenaga cukup mantap, walaupun pake silinder 1300cc
> tapi punya 16 katup (Suzuki Carry, bahkan APV lama masih pake 12 valve).
> Posisi mengemudi nyaman, terutama kalo dipakai jarak jauh. Bensin irit,
> pengalaman pribadi dengan espass 1300, untuk jalan luar kota dengan medan
> yang lumayan berat (seperti jalur Tasik-Bandung), bisa 13 km/ liter. Untuk
> jalan tol, sekitar 14 km/liter (kecepatan rata-rata 70km/jam) sedangkan
> untuk dalam kota, dalam kondisi ramai lancar, masih bisa 11 km/liter.
>
Saya punya Espass 1600 cc th '97 tetapi saya membelinya th '03 dari tangan pertama, Tahun pertama saya pakai antar jemput anak sekolah, baik2 saja, tahun kedua yakni '05 mulai ada kendala, yg saya ingat, saya baru jalan 100 m tiba2 mesin mati, saya cek ternyata pompa bensin tidak jalan, saya beli baru original wkt itu 500 rb.
singkat kata th ke 3 saya pakai, itulah tingkat kerewellannya luar biasa dari mesin tidak bisa di staterkalau pagi, karena dynamo stater rusak, karena dynamo amper rusak, carburator kotor dll.
Tahun 2007 saya pakai ke Tretes , lucunya waktu nanjak sama sekali tidak masalah, saya ingat
waktu itu saya bawa innova, sopir saya bawa espass tsb. untuk bawa barang dan anak buah saya.
Diluar dugaan dalam perjalanan antara tretes trawas yg tanjakannya sangat tajam, Innova saya harus saya kendalikan dengan susah payah agar kuat menanjak (penumpang memang penuh), tetapi sopir saya yg berada dibelakang saya karena takut menabrak saya dan tidak kuat menanjak justru menyalip saya, tetapi tiba dijalanan menurun setelah melewati Pacet, saya bisa memacu Innova saya hampir 120 km/jam, tetapi sopir saya tidak kelihatan , setelah saya telp ternyata mogok.
Setelah diperiksa di Sby penyebabnya ternyata sepele, karena tangki bensin benjol kena batu, itu menyebabkan pompa bensin tidak bisa bekerja maksimal dalam kecepatan tinggi.
Dan kaki2 pasti ada yg rusak jika dibawa DPS-SBY. ( Warm Steer, long terot, balljoint, lager bergantian rusak )
Tetapi setelah saya ganti baru semua dengan sparepart original dan dengan penanganan yg baik sampai sekarang tetap saya pakai, dan sekarang justrujarang rusak, walau kena banjir sekalipun asal tidak terlalu dalam. Tidak saya jual karena sayang toh hampir tidak ada harganya.
Kesimpulannya : kelemahan kaki2 gampang rusak, apalagi kalau diganti dengan sp imitasi.
Radiator cepat panas, tetapi setelah dipasang tambahan extravan tdk lagi.
Saya memakai tiga van, satu asli bawaan mobil, satu lagi didepan radiator dengan
extra van jenis elektrik dan satu lagi didepan kondensorAC yg sengaja saya letakkan jauh didepan ( jauh dari radiator) agar tidak mengganggu pendinginan radiator.
Pompa bensin sebenarnya cukup kuat, kelemahannya justru pada relaynya yg terletak dibawah dasbord sebelah kanan dekat stir (ini saya ketahui sendiri, karena dealer tdk bisa menemukan kesalahan ini, saya hrs mengganti pompa bensin terus ).
Radiator sebenarnya tdk masalah,yg bermasalah justruslang2nya.
AC juga cukup kuat asal rutin diservice.
Kaki2 memang lemah tetapi asal anda waspada tidak sering menerjang lubang , lumayan kuat koq.
Carburator juga jadi titik lemah, tiap satu bulan atau 10000 km semprot dengan Carb cleaner, dan ganti filter bensin tiap 10000 km, bersihkan filter udara setiap 5000 km.
Stir berat karena tdk power steering.
Mesin tidak boros. 1 lt/10 km pakai AC dalam kota.
Tarikan cukup baik.
Suspensi seperti badak, keras sekali, layaknya gak pakaiper+schokbreaker.
Tambahan sedikit Distibutor sudah saya ganti baru dengan system CDI, letak tetap (yg baru pun tetap, bukan lebih tinggi !!, hanya konstruksi diperbaiki seperti system CDI dan seal2nya yang lebih rapat sehingga air tidak masuk
ESPASS NEWS
Melihat pasar minibus yang cukup menjanjikan di tanah air, ATPM Daihatsu tak mau kalah untuk ikut berjualan minibus kompak. Daihatsu Hijet 1000 dan Zebra yang selama ini sudah kondang sebagai transportasi murah meriah, tergantikan dengan Espass.
New model yang rounded dan dilengkapi pintu geser menjadi opsi tersendiri saat pertama kali launch. "Banyak yang merasa model ini agak aneh untuk diadopsi sebagai minibus," tutur Herman yang juga berjualan minibus bekas di Depok. Namun Daihatsu optimis bisa menembus pasar minibus kompak dengan desain anyarnya ini. Makanya sejak kemunculannya di 1995 bisa mencuri perhatian orang. Hingga varian yangterakhir, sudah dilengkapi pasokan bahan bakar injeksi.
Bagi yang perlu minibus kompak dengan muatan hingga 7 orang dewasa atau barang dengan jumlah volume cukup besar, Espass bisa menjadi alternatif menarik bila Carry dan Kijang Super dirasa old fashioned. Dengan dana Rp 30-40 jutaan sudah bisa bawa pulang Espass keluaran 1996 hingga 2001. Espass terlahir dengan 2 macam mesin, 1.300 cc untuk yang super ekonomis dan versi 1.600 cc yang ogah ditinggal mobil lain saat di jalan tol. "Kalau yang 1.600cc termasuk boros bahan bakar apalagi kalau beban angkut cukup banyak," tutur Fachri yang punya armada antar jemput anak sekolah dengan Espass.
Makanya, secara tidak langsung, segmen pemakainya bisa terbagi. Mesin 1.600 cc lazim dipakai untuk harian sebagai transportasi pribadi (keluarga) sementara varian mesin 1.300 cc kerap digunakan untuk niaga (angkutan). Memang tidak pernah ada patokan pasti, tetapi Espass masih dianggap handal. Kelebihan lain yang ditawarkan adalah posisi duduk driver serasa mengendarai mobkas sedan, karena desain bonnet depan yang memang lebih maju (monyong). "Tidak capek dan punggung tidak pegal saat berjalan jauh," jelas Fachri lagi.
Diposkan oleh Fajar.Agung.Kurniawan di 07:51
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
9 komentar:
by gunawan mengatakan…
saya punya espass 1.6 thn 97.saya punya prmslhn yg sangat pelik.yakni BBM ny boros banget 1:6 kota2 tanpa AC,brbagai cr ku cb tetep aj buorossss..istilahnya "stelan angkot dah"hahahaha
tp buoros ny mnta ampun.
mohon informasi kl mngkn tmn2 di sini tau solusi ny,tp saya d semarang.no tlp saya 085741057057
saya sangat brterima kasih kl ad yg bantu
9 September 2011 02:34
islamreguler mengatakan…
Saya butuh info. Di mana saya bisa beli repair kit pintu tengah/sliding espass.. Punya saya kanan kiri rusak semua. Pingin cat ulang body sdh lama, tapi nyari2 onderdil sliding pintu di mana mana kok gak ada yg jual.. Tolong Mas/ Pak de….. mohon kiranya bisa bantu saya… Terimakasih banyak sebelumnya…
25 Desember 2011 02:51
ithar mengatakan…
Sy punya espass 1600 th 1996, radiator orisinil 1ply. Masalah overheat pada mesin, sampe silinder kop ngolet. Dicari2 semua normal aja, ketemu solusi sepele, jarak radiator dimajukan lebih deket ma kipas, beres..
7 Januari 2012 09:19
Haris Suryasmin TD mengatakan…
Saya Sudah Ikuti Blog anda, Follow Me again ok,,,he3 Thanks
16 Januari 2012 08:24
agung mengatakan…
Espas saya semuanya sudah saya tune up.. cuma pada saat laju cepat… tiba2 gas tersendat sendat.. ternyata sama bengkel mengatakan harus ganti COIL nya… ini apakah benar.. apa tidak ada solusi lain.. mhn bantuannya. trimksih
17 April 2012 01:21
muh abdu mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh penulis.
26 April 2012 03:42
muh abdu mengatakan…
untuk semua permasalahan zebra espass coba share disini :
1. facebook : https://www.facebook.com/#!/groups/daihatsuzebraclub/
2. mailinglist : daihatsuzebraclub@yahoogroups.commudah-mudahan disana banyak yang bisa bantu memberikan solusinyaabdu
26 April 2012 03:50
syahrul edy mengatakan…
salam kenal..! Saya Syahrul Punya zebra 2004. Saya sangat senang bisa pake Zebra. Isya Allah bisa nyicil ampe lunas kreditnya. Yang saya rasa ngganjel yaitu bunyi gludak gluduk di roda depan. lakher dan long tirod ud ganti ori dan dudukan schok udah ganti kw tapi cuma sebulan bunyi lagi. cape deeh..! tulung ada solusi kah? trims.
9 Juli 2012 00:35
dodo otoplus mengatakan…
kalo gluduk-gluduk coba ganti karet2 sokbreker, mas. biasanya orang udah pada ganti part-part lain, pdhl itu cuma karet2nya. kalo karet2 coba cari yg bagus, soalnya bahan & elastisitas beda dgn KW-KW. kalo masih bunyi, coba ganjal ujung per pake selang. supayameredam goncangan per.
semoga membantu…
Curhatan Para Empunya Espas
by
http://2brk.wordpress.com
Brader sekalian sekedar share dari para pemilik Espas tentang pengalaman bagaimana merawat Espas, siapatahu bermanfaat. Ini dikutip dari makalah lalu tentang: http://2brk.wordpress.com/2011/02/26/tipe-dan-harga-daihatsu-espas-zebra/#comment-46899 dari 3 orang brader yakni Bro Ery, Bro Gadevh, dan Bro Kudalumping sebagai berikut:
Eri | 4 Juni 2011 pukul 16:05
maaf iseng2 nimbrung. muga2 sharing ini bermanfaat. Espass saya 1.6 supervan 1996 awalnya bagus bahkan untuk pake AC Double pun oke. Dinginnya lumayan kompetitif dg Panther yg sy miliki.Suatu ketika saat jalan 200 km (Purbalingga Jogja), tiba2 baru smp Wates Air Radiator berkurang cepat sekali. Kmd mobil saya tepikan. Stlah nunggu mesin agak dingin, sy isi air sumur di rumah yang sy singgahi (mugi2 Gusti Allah paringi pemilik rumah yg tanpa mau dibayar jam 3 pagi membantu saya menimba air sumur utk kmd sy isikan ke radiator). Alhamdulillah sampai Jogja kembali ke Purbalingga lagi temperatur normal, sy tdk perlu isi radiator lg, sekalipun perjalanan tnpa AC (takut mesinnya cpt panas). Besoknya saat nghidupin mesin kok tiba2 temperatur naik lagi (skala 3/4). Kali ini sy liat kok radiator nggak netes? Kmd sy bawa ke tkg radiator, dibersihin. sempat dingin/normal lagi & nyaman utk kota2 (selama 2 hari). Tapi lagi2 hari ke-4 temperatur naik lagi. Akhirnya sy bawa ke bengkel besar. Apa yg terjadi ? Ternyata setelah dibuka mesinnya (di ruang bakar), Olinya sudah BERCAMPUR dengan air. Kata teknisinya : kelemahan mesin Daihatsu krn tipisnya sekat pendidnginan dg ruang bakar, shg bila logam mesin sdh aus krn usia, ada sedikit lubang sj, maka air radiator bisa kesedot ke ruang bakar hgg bercampur Oli. Saat sy masukkan ke bengkel tsb, ternyata ada 3 Espass dg kasus yg sama.
Semenjak peristiwa itu, sy tdk berani menyalakan AC krn takut mesin panas, shg logam2nya memuai dan mengakibatkan "celah" antara ruang bakar dangan ruang pendingin. Hingga sekarang espass sy tdk pernah kambuh lagi urusan radiator dan pendingin air thd mesin tsb, dengan syarat AC tdk dinyalakan ! Namun kmd sy pikir : apa gunanya mobil kalo tanpa AC di negara tropis ini?…
Hingga mantaplah saya untuk mengganti Espas kesayangan sy karena ternyata ada masalah saat menggunakan AC.
Jadi kesimpulannya : struktur mesin di Espass yg terlaludekat antara ruang bakar dan ruang pendingn ber-resiko air bercampur Oli. Kata pak mekanik, bahan mesin dari almunium ikut membantu proses pelapukanlogam yg mengakibatkan permukaan dimana gasket ditempel tidak rata. (*sementara mobil spt Kijang bahan mesinnya dari besi cor*). Demikian sekelumit cerita yg sy alami sendiri. Mhn maaf kpd para maniak espass. Tdk ada maksud utk menjelek2an mobil yg panjenengan sukai, dan sempat sy favoritkan 10 tahun lamanya.
gedevh | 20 Agustus 2011 pukul 01:44
nimbrung zebra family gan, kalo saya punya zebra 90, buat kerja pasang jaringan listrik, medan sungguh berat2, karena saya cari mobil yang murah makanya ambil zebra, ternyata dari mulai ngambil dah kelojotan penyakitnya, tapi karena purna jual murah/sepi pembeli saya pelihara aja, jeroan udah saya ganti kabeh dg asli, yang jadi kendala panas temperatur kagak ilang2 jika tanjakan naik 1/4, padahal udah abis popok n bubut ( slep ) kop mesin ngisi air radiator rutin 1,5 lt tiap mo jalan…. pengen ganti tapi kasihan, dah banyak juga ngeluarin buget, tapi yang aku suka tenaga n ruang penumpangnya gede banget, kalo carrymah di libas daya angkut zebra sekitar 0.5 ton lebih ampuh ama carry. satu lagi, bensin irit buanget…….. oh my zebra……buanyak banget km makan uangku hikz
kudalumping | 29 Oktober 2011 pukul 10:29
dulu pernah punya Espass,,,, pernah dipake mudik dai Semarang ke Jakarta +/- 1000km ga ada masalah,,,
tapi emang penyakitnya kalo kena cipratan aer,, langsung mak pet, motek,,
berhubung biasa mondar mandir Semarang yang hobi banjir, ude dilepas dah si Espass,,,
lha wong kalo ujan malah keujanan,, batinku aneh men,, numpak mobil ben ga kudanan, lha iki udan kok malah udan udanan mergo nyurung mobil,, ahahahaha,,
tapi emang mobilnya nyaman, luas,,, yang kena aer ga mogok yang taun berapa si???
Suka Memuat...

Tip daihatsu zebra saat hujan

Daihatsu Zebra Aman di Musim Hujan
Thursday, February 2, 2012
Daihatsu Zebra Aman di Musim Hujan
Musim penghujan tak jarang membawa masalahtersendiri bagi pemilik mobil. Apalagi jika melintasi jalan-jalan yang langganan tergenangair saat hujan. Kebanyakan mobil tidak menghadapi kendala serius kalau melewati genangan air, namun beberapa jenis mobil punya kelemahan. Sedikit saja melewati batas ketinggian genangan yang diizinkan, mobil bakal mogok.
Daihatsu Zebra Aman di Musim Hujan
Salah satu jenis mobil yang termasuk rawan jika harus melewati genangan air adalah Daihatsu Zebra . Mobil yang satu ini tak tahan banjir karena posisi delco distributor posisinya cukup rendah. Letak jantungpengapian mesin mobil ini tingginya kira-kira di atas lutut dengan posisi horizontal alias tidur, di sebelah kirimesin.
Menurut Iwan, Mekanik Sarwono Putra Motor di Jalan Slamet Riyadi 274 Kartasura (timur PT. Suwastama) posisi ini membuat delco bisa kemasukan air jika menerjang genangan air yang tinggi. "Kalau sudah masuk ya akan mbrebet lalu mogok. Karena yang diserang adalah pengapiannya. Sebenarnya air tidak masuk secara frontal tapi menyebabkan pengembunandi dalam tutup delco," katanya.
Solusi yang bisa diambil menurut Iwan umumnya membungkus delco dengan kantong plastik. Meski sederhana cara ini juga cukup membantu pemilik mobil. "Bisa membantu kalau hujan-hujan begini. Gunanya untuk melindungi delco dari guyuran air. Secara teknis nggak menganggu kerja pengapian," ujarnya. Jika sudah terlanjur kemasukan air, cara mengatasinya sebenarnya cukup mudah.
Berbekal kunci 8, lap kering dan tisu, pemilik mobil tinggal membuka tutup delco lalu mengeringkan bagian dalamnya. "Tapi harus benar-benar kering, kalau masih lembab jangan dipasang dulu," jelas Iwan. Setelah kering, biasanya mobil bisa berjalan normal kembali. Selain cara sederhana tadi, Daihatsu sebenarnya sudah menyediakan alat khusus yang biasadisebut antimo.
Alat ini berupa pipa kecil yang ditancapkan pada lubanghawa delco. Alat ini bisa didapatkan gratis di tempat service resmi Daihatsu. Antimo bisa mencegah air masuk melalui lubang hawa delco. Akan lebih aman lagijika pemilik mobil memasang mudguard pada roda terutama bagian depan kiri. Mudguard akan melindungicipratan air dari ban langsung ke delco. Sebuah plat besi juga bisa dipasang di bawah delco sebagai benteng penghadang air. Jika antimo sudah terpasang rapat dan kencang, serta pelindung-pelindung lain sudah ditambahkan, Daihatsu Zebra tak bikin anda was-was lagi menerjang genangan air dan membuat Daihatsu Zebra Aman di Musim Hujan .